
Hello. Holla. Hai. Aloha. Annyeong~!
I’m back setelah gila-gilaan karena Last 17TV Season 5 tadi. Masih sedih Doyoon sama Mingming ga masuk jadi anggota T_T *lirik Mingming di cover SIC*
Tapi Minghao.. Aaaah… Oh okay maaf~! Hehe. Saya udpate lagi setelah kurang lebih dua minggu ga update! Kangen ga? Pasti kangen, buktinya ngunjungin terus-_- komen kenapa!?
Okay, saya bawa part 2 dari Summer Break~! Satu chapter lagi tamat^^ Selamat membaca^^ Oh iya, kalau ada pertanyaan silahkan tanya di sini
Chapter ini seperti chapter kemarin, genrenya nambah :3 suka-suka saya dong><
School Investigate Club! (Not a Detective Club): CASE 7: Summer Break: 3 Days and 2 Night Vacation! 2
- Genre : School-life, Friendship, Romance
- Author : dk1317 a.k.a GDhia a.k.a GDhia1
P.S : This is just FF and my other imagine, don’t be plagiat and other that god and I don’t like, and please don’t be silent readers, please leave some comment~
Happy Reading~
***
Warning: alurnya cepet banget.. Hee.. ^^V
Yerin, Jimin, dan Tia keluar dari tenda dengan mata Yerin yang sembab menyebabkan banyak pertanyaan.
“ada apa?” khawatir Yujeong. “eonni, kau menangis?” khawatir Jihee
“gwaenchana..” ujar Yerin. “ada apa nuna?” tanya Hansol, “girl’s problem..” bukan Yerin yang menjawab tapi Tia yang menjawab. Hansol mengangguk-angguk.
“eo? Ada apa Yerin-ah?” tanya Boa khawatir. Yerin hanya terkekeh, “gwaenchanayo, ssaem.. Hanya sedikit curhatan..” ujar Yerin kemudian
Sebuah langkah memalingkan perhatian mereka, Seokmin yang sedang berjalan tertunduk mendekati mereka. Saat menyadari suasananya aneh, Seokmin mengangkat kepalanya dan melihat sekeliling, dan.. Pandangannya bertemu dengan Yerin yang habis menangis. Tiba-tiba dada Seokmin terasa sesak mengingat Yerin seperti itu karenanya. Ketika dia hendak memanggil Yerin, Yerin mengalihkan pandangan dan berjalan mendekati Youngyoo dan Shinae.
“eonni, gwaenchana?” tanya Youngyoo, Yerin hanya terkekeh pelan lalu mengangguk. “kenapa kalian semua jadi mengkhawatirkanku?”
“tentu saja khawatir, nuna tiba-tiba saja keluar dengan mata sembab seperti itu..” ujar Ji Oh
“sudah ku bilang tidak apa-apa..” ujar Yerin sekali lagi. “masalah cowok?” selidik Seungmi. Yerin terdiam lalu mengangguk, “bukankah biasa cewek menangis karena cowok..” ujar Yerin kemudian
“ei, eonni! Kau jangan menjatuhkan harga diri kita dong!” ujar Seungmi tak terima dan hanya direspon tertawa oleh Yerin. Walaupun begitu, Seokmin yang mendengar hal itu merasa sangat sesak dan kemudian berjalan menuju tenda laki-laki.
Yerin menyadari kepergian Seokmin hanya dapat memandang punggung laki-laki itu menjauh dan masuk ke dalam tenda.
***
“haaaah..” Mingyu menghela nafas sambil menantap bintang musim panas. Mingming yang menyadari hal itu menyenggolnya pelan. “kenapa?” tanya Mingming
Mingyu menatap Mingming lalu kembali menatap ke langit.
“Yugyeom dan Seokmin berkelahi..” jawab Mingyu, “he? Kenapa bisa?” tanya Jingoo
Mingyu menatap Jingoo dan kembali menghela nafas, “ceritanya panjang dan ribet. Pokoknya masalah nembak-menembak..”
Sementara itu yang mendengarkan-Jungkook, Jingoo, Mingming, dan Bambam-hanya dapat ber-oh ria..
Mingyu menatap Jungkook, “kalau kau ada di tempat kejadian saat itu, ku rasa kau akan kena sialnya juga..” ujar Mingyu, “aku senang aku tidak terlibat..” ujar Jungkook
“kalau begitu, kapan kau akan menembak si ‘manis’-mu itu? Aku sudah bosan melihat kalian beradu mulut terus..” ujar Jingoo, “ya! Kau mendukungku atau tidak?” kesal Jungkook
“oh tidak, jangan kalian juga..” ujar Mingyu dibalas tatapan Jingoo dan Jungkook.
Jungkook menghela nafas, “aku hanya menunggu hingga dia sadar kalau aku menyukainya..” ujarnya kemudian, “sepertinya akan memakan waktu lama, Jeon Jungkook. Si ‘manis’-mu itu sedikit lola..” ujar Bambam kemudian
Jungkook menatap Bambam kesal lalu menyumpal mulut Bambam dengan chocopie dan pergi meninggalkan yang lain untuk masuk ke dalam tenda.
“begitulah hidup..” ujar Mingyu dan pergi menyusul Jungkook masuk ke dalam tenda. Mingming, Bambam, dan Jingoo saling menatap dan menghela nafas lalu mereka kembali melihat bintang.
“AKH!” pekik Jingoo dan langsung ditatap Mingming dan Bambam. Jingoo memandangi Bambam dan Mingming dengan tatapan ‘seperti mau mati’.
“gawat! Besok pagi aku tugas masak bersama Yerin dan Seokmin. Pasti akan jadi sangat ‘awkward’, ugh..” Jingoo mengacak rambutnya pasrah sementara Bambam dan Mingming hanya menertawakan nasib Jingoo
Baca lebih lanjut →