School Investigate CLUB! (Not a Detective Club): Case 7: Summer Break: 3 Days and 2 Night Vacation! 2

School Investigate CLUB! (Not a Detective Club)

 

Hello. Holla. Hai. Aloha. Annyeong~!

I’m back setelah gila-gilaan karena Last 17TV Season 5 tadi. Masih sedih Doyoon sama Mingming ga masuk jadi anggota T_T *lirik Mingming di cover SIC*

Tapi Minghao.. Aaaah… Oh okay maaf~! Hehe. Saya udpate lagi setelah kurang lebih dua minggu ga update! Kangen ga? Pasti kangen, buktinya ngunjungin terus-_- komen kenapa!?

Okay, saya bawa part 2 dari Summer Break~! Satu chapter lagi tamat^^ Selamat membaca^^ Oh iya, kalau ada pertanyaan silahkan tanya di sini

Chapter ini seperti chapter kemarin, genrenya nambah :3 suka-suka saya dong><

 

School Investigate Club! (Not a Detective Club): CASE 7: Summer Break: 3 Days and 2 Night Vacation! 2

  • Genre                   : School-life, Friendship, Romance
  • Author                  : dk1317 a.k.a GDhia a.k.a GDhia1

P.S : This is just FF and my other imagine, don’t be plagiat and other that god and I don’t like, and please don’t be silent readers, please leave some comment~

 

Happy Reading~

***

Warning: alurnya cepet banget.. Hee.. ^^V

Yerin, Jimin, dan Tia keluar dari tenda dengan mata Yerin yang sembab menyebabkan banyak pertanyaan.

“ada apa?” khawatir Yujeong. “eonni, kau menangis?” khawatir Jihee

“gwaenchana..” ujar Yerin. “ada apa nuna?” tanya Hansol, “girl’s problem..” bukan Yerin yang menjawab tapi Tia yang menjawab. Hansol mengangguk-angguk.

“eo? Ada apa Yerin-ah?” tanya Boa khawatir. Yerin hanya terkekeh, “gwaenchanayo, ssaem.. Hanya sedikit curhatan..” ujar Yerin kemudian

Sebuah langkah memalingkan perhatian mereka, Seokmin yang sedang berjalan tertunduk mendekati mereka. Saat menyadari suasananya aneh, Seokmin mengangkat kepalanya dan melihat sekeliling, dan.. Pandangannya bertemu dengan Yerin yang habis menangis. Tiba-tiba dada Seokmin terasa sesak mengingat Yerin seperti itu karenanya. Ketika dia hendak memanggil Yerin, Yerin mengalihkan pandangan dan berjalan mendekati Youngyoo dan Shinae.

“eonni, gwaenchana?” tanya Youngyoo, Yerin hanya terkekeh pelan lalu mengangguk. “kenapa kalian semua jadi mengkhawatirkanku?”

“tentu saja khawatir, nuna tiba-tiba saja keluar dengan mata sembab seperti itu..” ujar Ji Oh

“sudah ku bilang tidak apa-apa..” ujar Yerin sekali lagi. “masalah cowok?” selidik Seungmi. Yerin terdiam lalu mengangguk, “bukankah biasa cewek menangis karena cowok..” ujar Yerin kemudian

“ei, eonni! Kau jangan menjatuhkan harga diri kita dong!” ujar Seungmi tak terima dan hanya direspon tertawa oleh Yerin. Walaupun begitu, Seokmin yang mendengar hal itu merasa sangat sesak dan kemudian berjalan menuju tenda laki-laki.

Yerin menyadari kepergian Seokmin hanya dapat memandang punggung laki-laki itu menjauh dan masuk ke dalam tenda.

 

***

“haaaah..” Mingyu menghela nafas sambil menantap bintang musim panas. Mingming yang menyadari hal itu menyenggolnya pelan. “kenapa?” tanya Mingming

Mingyu menatap Mingming lalu kembali menatap ke langit.

“Yugyeom dan Seokmin berkelahi..” jawab Mingyu, “he? Kenapa bisa?” tanya Jingoo

Mingyu menatap Jingoo dan kembali menghela nafas, “ceritanya panjang dan ribet. Pokoknya masalah nembak-menembak..”

Sementara itu yang mendengarkan-Jungkook, Jingoo, Mingming, dan Bambam-hanya dapat ber-oh ria..

Mingyu menatap Jungkook, “kalau kau ada di tempat kejadian saat itu, ku rasa kau akan kena sialnya juga..” ujar Mingyu, “aku senang aku tidak terlibat..” ujar Jungkook

“kalau begitu, kapan kau akan menembak si ‘manis’-mu itu? Aku sudah bosan melihat kalian beradu mulut terus..” ujar Jingoo, “ya! Kau mendukungku atau tidak?” kesal Jungkook

“oh tidak, jangan kalian juga..” ujar Mingyu dibalas tatapan Jingoo dan Jungkook.

Jungkook menghela nafas, “aku hanya menunggu hingga dia sadar kalau aku menyukainya..” ujarnya kemudian, “sepertinya akan memakan waktu lama, Jeon Jungkook. Si ‘manis’-mu itu sedikit lola..” ujar Bambam kemudian

Jungkook menatap Bambam kesal lalu menyumpal mulut Bambam dengan chocopie dan pergi meninggalkan yang lain untuk masuk ke dalam tenda.

“begitulah hidup..” ujar Mingyu dan pergi menyusul Jungkook masuk ke dalam tenda. Mingming, Bambam, dan Jingoo saling menatap dan menghela nafas lalu mereka kembali melihat bintang.

“AKH!” pekik Jingoo dan langsung ditatap Mingming dan Bambam. Jingoo memandangi Bambam dan Mingming dengan tatapan ‘seperti mau mati’.

“gawat! Besok pagi aku tugas masak bersama Yerin dan Seokmin. Pasti akan jadi sangat ‘awkward’, ugh..” Jingoo mengacak rambutnya pasrah sementara Bambam dan Mingming hanya menertawakan nasib Jingoo

 

***

-paginya-

“em, kita masak apa pagi ini?” tanya Jingoo kepada teman satu grupnya untuk masak pagi ini.

“kalian harus cepat sebelum yang lain bangun..” ujar Boa setelah membawa beberapa bahan untuk mereka

“ne, ssaem..” “sarapan bubur saja..” ujar Jingoo dan langsung ditatap Yujeong dan Yerin dengan tajam.

“bubur? Kau bercanda, oppa? Kalau begitu untuk apa bahan sebanyak ini dan kita hanya makan bubur..” ujar Yujeong lalu mengambil beberapa sayur dan berjalan menuju selang air

“mian, mian.. Sini ku bantu..” ujar Jingoo lalu pergi bersama Yujeong meninggalkan Yerin dan Seokmin.

Yerin dan Seokmin diam membisu. Tak ada percakapan dari mereka. Yerin berjalan mengambil mangkuk dan mulai memecahkan beberapa telur ke dalamnya. Seokmin hanya terdiam sambil memperhatikan gerak-gerik Yerin.

“kenapa kau diam saja? Tidak membantu?” tanya Yerin terkesan dingin sambil mengocok telur di dalam mangkuk.

“eo? Eo, mian..” jawab Seokmin sambil mengambil panci dan beras. “aku mau cuci beras, dulu..” ujar Seokmin lalu berjalan menuju selang air yang berbeda dengan Yujeong dan Jingoo.

Yerin menghela nafas sambil menatap punggung Seokmin yang berjalan menjauh. Dia menghentikan kegiatannya dan tersenyum miris.

“apa yang ku lakukan..” ujarnya pelan kemudian mengambil penggorengan.

 

***

Sarapan hari ini terlihat kurang bersemangat, yah hanya beberapa orang. Yugyeom, Seokmin, dan Yerin. Mereka terlihat tidak bersemangat. Sedari tadi Boa terus memperhatikan mereka bertiga.

“kalian ada masalah?” tanya Boa akhirnya dan membuat semua menoleh ke arah Boa lalu menoleh ke arah Yugyeom, Seokmin, dan Yerin.

Ketiga orang yang merasa dilihat langsung tersadar dari lamunan masing-masing.

“eobseoyo, ssaem. Tidak ada sama sekali..” ujar mereka bertiga serempak.

Boa memiringkan kepalanya meminta jawaban yang sejujurnya. Karena ketiga muridnya itu terus diam dia hanya mengangkat bahu lalu kembali memakan sarapannya.

Setelah selesai makan, Seokmin berjalan mendekati Yugyeom yang sedang mengobrol dan mencuci piring bersama Sohyun.

“Yugyeom-ah, bisa bicara sebentar? Kau juga Mingyu-ya..” pinta Seokmin juga kepada Mingyu yang kebetulan sedang berjalan mendekati mereka

 

***

“mian..” ujar Seokmin. Yugyeom dan Mingyu tersedak dengan soda yang mereka minum.

“uhuk uhuk..” mereka berdua menatap Seokmin bingung.

Seokmin balas menatap mereka lalu menghela nafas. “ya! Aku benar-benar tidak bisa hidup tanpa kalian..” ungkapnya sambil menghela nafas

Mingyu tersenyum dan Yugyeom ikut tersenyum lalu merangkul sahabatnya itu.

“kau itu yang tak bisa marah dengan kami..” ujar Mingyu sambil memukul kepala Seokmin gemas

“sepertinya begitu..” ujar Seokmin lalu terkekeh. Yugyeom dan Mingyu ikut terkekeh.

“jadi bagaimana? Kau akan mengungkapkan perasaanmu?” tanya Mingyu lalu melepas rangkulan mereka. Yugyeom ikut melepas rangkulan dan menatap Seokmin.

Seokmin menghela nafas, “eo..” jawabnya.

Mingyu dan Yugyeom langsung membelalakkan mata mereka kaget. “serius?” tanya Yugyeom

Seokmin menatap Yugyeom. “maka dari itu, kau ungkapkan juga perasaanmu..” ujar Seokmin dan membuat Yugyeom terdiam.

Mingyu menatap kedua sahabatnya itu. “ku harap secepatnya. Jadi kita bisa kencan ganda..” ujar Mingyu sambil senyum-senyum tidak jelas.

“tunggu malam ini, oke?” ungkap Seokmin, “hoi! Kau serius?” tanya Mingyu dan Yugyeom serentak.

“tapi aku punya firasat ditolak. Hahaha..” ungkap Seokmin sambil tertawa membuat Mingyu dan Yugyeom tidak tahan untuk tidak mengejeknya.

“sepertinya benar kau akan ditolak..” ujar Mingyu

“hm, bisa jadi kau akan ditampar terlebih dahulu..” ujar Yugyeom

“lalu dia akan memarahimu dan mengejekmu dan menamparmu lagi lalu meninggalkanmu..” ujar Yugyeom dan Mingyu serempak

“ya! Kalian mendukungku atau tidak?” “hahahahahaha…”

Sementara ketiga sahabat ini tertawa dan saling bertukar candaan, sepasang telinga mendengar percakapan mereka dan senyum miris tercipta lalu sosok itu pergi menjauhi mereka.

 

***

“siapa yang belum jaga?” tanya Jaemoo

Saat ini mereka kembali bermain tendang kaleng melanjutkan permainan kemarin.

“Jungkook oppa, Seo Shinae, Lee Chan!!” jawab Seungmi penuh semangat

“eo.. Boleh juga kau Seo Shinae..” ujar Seungkwan, “tentu saja..” ujar Shinae menyombongkan diri

“lihat saja, setelah ini kau yang jaga..” ujar Hansol dan dibalas tertawa remeh dari Shinae

Mereka kembali memulai permainan dengan semangat. Dan seperti apa yang dikatakan Hansol, baru beberapa menit permainan, Hansol yang sedang menjaga sudah menangkap Shinae.

“ku bilang apa, setelah ini kau yang jaga..” ujar Hansol tersenyum kemenangan

“heish! Chwe Hansol!”

 

***

“makan siang sudah siap~” panggil Seungkwan begitu lauk terakhir ditaruh Chan dan Shinae ke atas meja makan

“aah, setelah bermain dengan puas benar-benar terasa lapar..” ujar Chan

“aku setuju..” ujar Ji Oh juga

Mereka pun memulai makan siang mereka dengan gembira. Siang ini suasananya tidak sama seperti pagi tadi, hanya saja Yerin terkadang masih bengong sendiri. Sesekali Seokmin memperhatikan Yerin yang seperti itu lalu menghela nafas dan kembali memakan makanannya dan kembali mengobrol dengan Jungkook dan Mingming.

“Mingyu bilang kalian berkelahi?” tanya Mingming kepada Seokmin dan Yugyeom yang saling mengambilkan lauk.

“ah, anak ini tidak bisa hidup tanpa diriku..” ujar Yugyeom lalu memakan lauk yang diambil Seokmin

“lucu sekali anak ini..” ujar Seokmin gemas lalu menaruh telur gulung secara paksa ke dalam mulut Yugyeom yang masih dipenuhi makanan.

“uhuk-uhuk! Ya! Hi heokmin, hau mahu memhuathu mahi herhedak, eo!? (ya! Lee Seokmin, kau mau membuatku mati tersedak, eo!?)” kesal Yugyeom dan langsung mengambil telur gulung yang belum sepenuhnya masuk ke dalam mulutnya itu.

“aigoo! Aigoo!” ujar Seokmin lagi dan kembali memasukkan dua telur gulung ke dalam mulut Yugyeom sehingga membuat Yugyeom menatapnya dengan tatapan membunuh.

Seokmin menjulurkan lidahnya dan menyuruhnya minum.

“akan ku bunuh kau Lee Seokmin!” kesal Yugyeom. Seokmin berangkat dari duduknya dan berlari menjauh dari Yugyeom. Yugyeom mengejarnya dengan ekspresi yang benar-benar ingin membunuh.

Setelah selesai makan dan kegiatan kejar mengejar Seokmin dan Yugyeom juga telah selesai, masing-masing membereskan dan mencuci piring, mangkuk, dan sendok yang sudah mereka pakai.

“kau benar-benar akan menembaknya malam ini?” tanya Jungkook kepada Seokmin begitu mendengar cerita Mingyu.

“siapa yang mengatakannya?” tanya Seokmin kaget, “Kim Mingyu..” “aish, Kim Mingyu, anak itu. Aaaish..”

“jadi, apakah benar?” tanya Jungkook lagi

Seokmin menatap Jungkook. Wajah Jungkook benar-benar menunjukkan wajah penasaran.

“eo..” jawab Seokmin kemudian. Jungkook terkejut dan hanya memandang Seokmin sedikit tak percaya.

“jadi kapan kau akan menembak si ‘manis’-mu itu?” pertanyaan Seokmin membuat Jungkook menghela nafas.

“aku menunggunya sadar kalau aku menyukainya..” jawab Jungkook

Seokmin mendelikkan matanya, “itu akan sangat lama, Jeon Jungkook. Apalagi si ‘manis’-mu itu agak tidak peka..” ujar Seokmin lalu pergi meninggalkan Jungkook yang tengah menatapnya tak percaya

“YA! KAU SAMA SAJA DENGAN BAMBAM!!”

 

***

“ah, ini malam terakhir kita..” ujar Jihee begitu malam muncul dan kelompoknya sedang mempersiapkan makan malam

“kenapa? Kau tak mau berpisah denganku?” tanya Jungkook PD dan langsung dibalas tatapan sinis dari Jihee, “lucu sekali. Siapa juga yang mau bersamamu..” ujar Jihee kemudian mengambil sayuran dan berjalan ke keran air

“sudahlah ngaku saja. Sini biar ku cucikan, nanti kau tidak bersih..” ujar Jungkook mencoba mengambil sayuran yang dipegangi Jihee. “heish, ku jamin bersih deh!” kesal Jihee dan tak membiarkan sayur yang di pegangnya diambil Jungkook

“ah, tidak bisa. Kau masih kecil tidak tahu bersih itu apa..” ujar Jungkook lagi dan berhasil mengambil sayuran dari tangan Jihee

“oppa, kau menyebalkan!” kesal Jihee dan mengejar Jungkook yang terus berjalan mendekati keran air.

Tia dan Hansol yang melihat dari kejauhan hanya dapat menggeleng-geleng tidak mengerti.

“kenapa kita berkelompok dengan mereka?” ujar Tia lalu mulai mengambil kimchi, “ask Boa-ssaem..” ujar Hansol kemudian

Tia menoleh lalu menghela nafas, “i don’t want to..”

 

***

Seperti biasa setelah selesai makan mereka akan mencuci peralatan makan mereka. Seokmin melihat Yerin yang sedang mencuci mangkuk dari kejauhan dan mendekatinya.

Seokmin meletakkan beberapa mangkuk dan mulai mengambil sabun untuk mencucinya. Sesekali dia melihat Yerin yang berada di sampingnya.

“biar aku saja yang mencucinya..” ujar Yerin kepada Seokmin agak risih karena Seokmin terus melihatnya

“eh? Aniya. Gwaenchana..” ujar Seokmin dan terus mencuci mangkuk

Tak ada pembicaraan diantara mereka, hanya decitan spons pada mangkuk dan suara air keran mengalir. Seokmin sesekali melihat Yerin yang hanya diam mencuci piring.

Yerin benar-benar menjadi risih kemudian menghela nafas, “sudahlah, biar aku saja yang mencuci. Bukannya kau akan menembak seseorang?” ujar Yerin.

Seokmin memandanginya kaget sekaligus bingung lalu menghentikan kegiatannya. Yerin yang merasa dia mengatakan sesuatu yang salah ikut berhenti mencuci dan melirik Seokmin.

“dari mana kau-“ ucapan Seokmin terhenti begitu melihat Yerin yang memukul pelipisnya sambil mengutuk pelan kepada dirinya sendiri, “kau menguping?” tanya Seokmin

Yerin menatap Seokmin kemudian pergi meninggalkannya namun Seokmin menahan tangannya.

“ku tanya, apa kau menguping pembicaraanku dengan Yugyeom dan Mingyu?” tanya Seokmin lagi

Yerin kembali mengutuk dirinya sendiri pelan, “heish, babo. Baek Yerin, babo..”

Yerin berbalik dan menatap Seokmin. Dia memandang kedua bola mata Seokmin begitu pula Seokmin.

“aku minta maaf karena telah menguping. Maka dari itu, lepaskan tanganmu dan pergilah menembak orang yang kau sukai..” ujar Yerin dan hendak pergi namun Seokmin tidak melepas tangannya.

Yerin melihat tangannya yang dipegang erat oleh Seokmin lalu menatap Seokmin.

“lepaskan aku, Lee Seokmin!” ujar Yerin dan terus mencoba melepaskan tangan Seokmin yang menggenggam erat tangannya.

“apa kau akan baik-baik saja?” tanya Seokmin  akhirnya. Yerin terdiam. Tidak lagi memberontak untuk melepaskan tangannya. Dia menatap Seokmin, saat ini Seokmin menatapnya dengan tatapan lirih. Perlahan, Seokmin melepaskan tangannya yang mengenggam Yerin.

Yerin terdiam dan tetap memandang kedua bola mata Seokmin.

“ma-maksudmu?” akhirnya Yerin bersuara. “ku tanya, apa kau akan baik-baik saja jika aku mengungkapkan perasaanku nanti?” tanya Seokmin lagi

Yerin diam. Matanya mulai tak fokus, dia menunduk dan tak berani menatap Seokmin lagi.

“eo. Aku baik-baik saja..” bohongnya. Yerin menahan tangis dan Seokmin dapat merasakannya. Dia melihat Yerin sedikit bergetar.

“kau berbohong, Baek Yerin..” ujar Seokmin. Yerin masih tak berani menatap Seokmin dan terus menunduk, “ani..” ujar Yerin lirih sambil menggeleng

“ani, kau berbohong..” Yerin terus menggeleng dalam keadaan tertunduk

“kau berbohong..” Yerin menatap Seokmin, “aku tidak-“

Yerin membelalakkan matanya atas perbuatan Seokmin yang begitu tiba-tiba. Seokmin menciumnya. Tak berapa lama, Seokmin melepaskan ciumannya dan menatap Yerin yang mematung.

“saranghae, Baek Yerin..” ujar Seokmin lalu memeluk Yerin yang masih terdiam. Perlahan, air mata Yerin mengalir dan dia langsung membalas pelukan Seokmin.

“babo!” kesal Yerin sambil sesekali memukul punggung Seokmin, “mianhae..” ucap Seokmin lembut dan hanya dapat menerima pukulan Yerin.

“aku sudah lama menunggumu dan kau..” “mianhae, sudah membuatmu menunggu terlalu lama..”

“butuh waktu lama untuk sadar kalau aku menyukaimu..” sambung Seokmin, “itulah menagapa kau sangat bodoh!” kesal Yerin dan hanya dibalas tawa oleh Seokmin

Seokmin melepas pelukkannya, “ku katakan sekali lagi..” ujarnya sambil menatap kedua mata Yerin lekat. “saranghae, Baek Yerin..” ujar Seokmin sambil tersenyum. Yerin balas tersenyum, “nado, Lee Seokmin, babo..” ujar Yerin juga lalu mereka tertawa bersama.

 

***

Semua pandangan tertuju pada Seokmin dan Yerin yang berjalan bergandengan di kejauhan.

“mwoya? Ada apa dengan mereka?” tanya Jaemoo

“apakah mereka jadian?” tanya Chan, “benarkah?” tanya Youngyoo

Anggota kelas tiga hanya melihat mereka tidak percaya. “gila, Seokmin serius..” ujar Jungkook

“Seokmin juga menyukai Yerin?” tanya Jimin

“kalian tidak tahu? Ku pikir kalian tahu..” ujar Yugyeom. Tia dan Jimin menggeleng.

Mereka hanya memperhatikan Yerin dan Seokmin yang semakin mendekat. “daebak! Ternyata mataku tidak rusak..” ujar Ji Oh dibalas jitakan kecil dari Seokmin.

“ya! Lee Seokmin! Tak ku sangka kau serius, mau kau apakan masa depanku nanti?” protes Jungkook

“ya! Jika kau berkata seperti itu serasa seperti aku bertaruh denganmu!” Seokmin protes balik

“pokoknya kau harus bertanggung jawab dengan rasa peraya diriku! Gara-gara kau rasa percaya diriku berkurang!” kesal Jungkook

“itu salah mu sendiri, babo!” Seokmin balik kesal

Yerin hanya terkekeh pelan mendengar pertengkaran Seokmin dan Jungkook. Jimin memanggil Yerin dengan isyarat. Yerin mengangguk dan berjalan mendekati Jimin dan Tia.

“bagaimana bisa?” tanya Jimin

Yerin terkekeh, “aku juga terkejut. Tapi dia sudah menceritakan semuanya padaku..” jawab Yerin

Jimin dan Tia langsung menarik Yerin ke dalam tenda. “ceritakan!” ujar mereka serempak

Yerin kembali terkekeh dan duduk. “dia bilang besok setelah aku menembaknya, dia terus memikirkan ku, dia tak berhenti memikirkanku. Dia mencoba biasa saja, dan memang bisa tapi dia merasa sedikit tersiksa, dia merasa sedikit sesak. Yah, ku pikir mungkin itu karena dia menolakku..”

Jimin dan Tia mengangkat bahu. “setelah kembali terbiasa denganku, dia bilang dia selalu memperhatikanku, gerak gerikku, dan bahkan mencari tahu tentangku. Lagu kesukaanku, penyanyi kesukaanku, itu sebabnya dia sering mengajakku berduet, dia bilang di suka suaraku. Saat liburan dia ingin mengirim pesan tapi tidak enak denganku, dia takut kalau dia hanya akan menganggu liburanku. Setiap liburan dia bilang dia selalu merindukanku. Tapi dia tidak mengerti dengan perasaanya sendiri..”

“saat aku di pasangkan duet dengan anggota laki-laki yang lain dia minta tukar tapi tidak diizinkan, dia bilang dia sedikit tersiksa melihatku akrab dengan laki-laki lain. Dan lagi-lagi dia tidak sadar kalau dia menyukaiku. Betapa bodohnya dia..”

Jimin dan Tia hanya tersenyum mendengar cerita Yerin.

“saat sekelas denganku, dia bilang dia senangnya minta ampun. Dan saat Yugyeom dan Mingyu akan merekrut anggota, sebenarnya dia ingin mengajakku tapi tidak tahu harus bagaimana, dan dia benar-benar bersyukur kepadamu Jimin-ah, karena telah mengajakku. Sebenarnya dia ingin bilang terima kasih padamu, tapi kalau bilang begitu tiba-tiba nanti dia dibilang aneh..”

Jimin tertawa mendengarnya dan Tia hanya tersenyum saja..

“lalu? Sejak kapan dia sadar kalau dia menyukaimu?” tanya Tia

Yerin menatap kedua sahabatnya itu, “Lee Seokmin itu benar-benar babo. Dia lemooot sekali. Dia bilang dia sadar kalau dia suka padaku saat kasus Seungmi dan Mingyu..”

Jimin dan Tia menatap Yerin tak percaya. “selama itu dia baru menyadarinya? How can he?” ujar Tia agak jengkel

“ckckck, itu sih sudah kelewatan..” ujar Jimin

“benarkan? Benarkan? Haah..” Yerin menghela nafas.

Jimin dan Tia menatap Yerin sambil tersenyum sehingga membuat Yerin kebingungan. “kenapa?”

“tapi sekarang kau dan dia sudah berpacaran. Jadi, untuk apa membahas masa lalu?” ujar Tia

Yerin tersenyum dan mengangguk. “ku doakan kalian langgeng..” ujar Jimin dibalas persetujuan Tia. Yerin memeluk kedua sahabatnya itu. “gumawo..” ucapnya

 

***

“tidak ku sangka kau benar-benar akan mengungkapkan perasaanmu..” ujar Jungkook kepada Seokmin

“aku hanya tidak mau lari dari kenyataan. Karena kita belum tahu masa depan kita sendiri kan?” ujar Seokmin tiba-tiba bijak

“apa itu? Kenapa kau jadi sok bijak. Membuatku mual..” ujar Mingyu dan hanya dibalas juluran lidah dari Seokmin

Seokmin menatap Jungkook dan Yugyeom. “aku menunggu kalian loh. Setidaknya, liburan musim panas ini dapat kalian ungkapkan..” ujar Seokmin sambil menepuk pundak Yugyeom dan Jungkook lalu berjalan ke tenda namun bertemu dengan Yerin yang baru keluar dari tenda perempuan.

“eo? Mau kemana?” tanya Seokmin sambil menghalangi Yerin berjalan.

“membasuh wajahku..” jawab Yerin dan terus mencoba melewati Seokmin yang menghalangi jalannya. “ah, Seokmin-ah..” ujar Yerin agak geram dengan tingkah Seokmin. “hm-m.. Kau tidak boleh lewat..” ujar Seokmin dan terus menghalangi jalan Yerin.

Yerin berhenti dan Seokmin ikut berhenti. Dia menatap Seokmin lama, Seokmin hanya bingung dengan tingkah Yerin. Yerin kemudian mencium pipi Seokmin kilat dan berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan Seokmin yang terpatung.

“heish, apa-apaan itu membuatku kesal..” ujar Jungkook dan Jingoo serentak lalu berjalan mendekati Seokmin dan mendorongnya lalu masuk ke dalam tenda laki-laki.

Yugyeom dan Mingyu juga mendekati Seokmin dan menendang Seokmin pelan.

“kalian baru saja pacaran sudah seperti itu, auuh..” kesal Mingyu dan masuk ke dalam tenda laki-laki sedangkan Yugyeom hanya menggeleng-geleng.

“Ya! Kim Mingyu, itulah yang ku rasakan ketika kau bermesraan dengan Seungmi!” protes Seokmin dan ikut masuk ke dalam tenda.

 

***

Hari terakhir, mereka sarapan bersama dan akan kembali pulang pukul 11 nanti.

“ternyata sudah hari terakhir..” ujar Youngyoo dibalas anggukan Shinae

“kau benar, tidak terasa..” ujar Shinae

Semuanya makan dengan bersemangat walaupun tahu ini adalah hari terakhir mereka berkemah.

“sepertinya banyak kejadian terjadi, eo?” tanya Boa

Semua menoleh kepada Boa, “sepertinya begitu, ssaem..” ujar Bambam

“bagaimana perasaanmu Bambam? Pertama kali berkemah bersama teman klub di korea?” tanya Boa

Bambam langsung tersenyum, “menyenangkan sekali, ssaem. Aku tidak tahu kalau akan begini menyenangkan. Rasanya aku benar-benar ingin pindah ke sini..” jawab Bambam

“aku juga. Rasanya aku ingin pindah saja. Sayang sekali harus berpisah dengan yang lainnya..” ujar Mingming juga

“memangnya kalian berapa tahun di sini?” tanya Tia

“hanya satu tahun. Saat kembali nanti ke negara masing-masing kami akan kembali ke kelas 3 SMA..” ujar Bambam

“kenapa seperti itu?” tanya Ji Oh, “entahlah, kami juga kurang mengerti..” jawab Mingming

“itu karena, mereka di sini hanya pertukaran pelajar. Jadi mereka hanya ikut merasakan bagaimana belajar di korea..” ujar Boa menjawab pertanyaan Ji Oh

Semuanya mengangguk-angguk mengerti.

“tapi kami berjanji, ketika lulus kami akan kuliah di sini..” ujar Bambam dibalas anggukan Mingming

“benarkah?” tanya Yujeong dan dibalas anggukan Mingming dan Bambam

“yah, walau jadinya nanti satu angkatan dengan kalian anak kelas dua..” ujar Mingming

“ahaha, tidak apa-apa kok oppa. Kami akan tetap memanggilmu oppa..”

Tak terasa mereka terus berbincang-bincang dan mengobrol tentang diri sendiri. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 dan itu menandakan mereka harus pulang. Mereka membereskan barang-barang mereka. Dan yang kemarin datang bersama Boa tentunya pulang bersama Boa.

Walau berat untuk berpisah karena liburan musim panas masih panjang, mereka terus memasang senyuman mereka dna berharap liburan cepat habis dan mereka dapat bertemu lagi di sekolah.

 

***

-Dua hari kemudian di rumah Yugyeom-

Ponsel Yugyeom bergetar menandakan pesan masuk. Saat itu Yugyeom baru saja mengambil jus dari dalam kulkas dan hendak meminumnya. Yugyeom membuka pesan tersebut yang ternyata dari Sohyun.

 

From: Sohyun

Oppa, kau bilang ingin mencicipi kue yang ku panggang sendirikan?

 

Yugyeom mengangkat alisnya lalu meminum jus yang diambilnya tadi dan mulai membalas pesan Sohyun.

 

To: Sohyun

Tentu. Kapan kau akan memberikannya padaku?

 

From: Sohyun

Sekarang. Kunjungi aku di alamat ini: Hongdae Cafe Triple S *ini ngaco*. Aku menunggumu, oppa~

 

Yugyeom kembali mengangkat alisnya dan berjalan menuju kamarnya untuk mengambil dompetnya kemudian bersiap pergi ke tempat yang ditunjukkan Sohyun.

 

***

Yugyeom memasuki cafe yang dimaksud Sohyun. Cafe Triple S. Yugyeom mencari-cari Sohyun namun tidak menemukannya, jadi dia memutuskan untuk duduk terlebih dahulu.

“oppa!” panggil seseorang. Yugyeom menoleh dan mendapati Sohyun dengan pakaian memasak. Yugyeom mengerutkan alisnya.

“kau bekerja di sini?” tanya Yugyeom. “eo.. Hampir setiap hari..” ujar Sohyun sambil senyum-senyum tidak jelas.

“kenapa kau senyum tidak jelas begitu?” tanya Yugyeom dengan wajah menyelidik Sohyun. Sohyun mempout bibirnya dan menarik Yugyeom. “oppa bilang ingin mencicipi kue ku..” ujarnya kemudian

Yugyeom hanya mengikuti Sohyun yang menariknya masuk ke dalam dapur. “tidak masalah aku masuk?” tanya Yugyeom, “eo. Tenang saja..”

Sohyun kemudian menyuruh Yugyeom duduk dan menunggu sementara dia memotong kue yang berada di depannya.

“jja-jjan! Cake spesial buatan Kim Sohyun..” ujar Sohyun sambil memberikan sepotong kue kepada Yugyeom.

“yakin buatanmu? Cantik sekali..” ejek Yugyeom, “oppa!” Yugyeom terkekeh pelan dengan reaksi Sohyun lalu mengambil kue tersebut dan mengambil garpu yang kebetulan dekat dengannya lalu mulai memakannya.

Yugyeom mengangkat alisnya lalu melihat Sohyun yang menatap Yugyeom dengan pandangan berharap. “enak..” ujar Yugyeom sehingga membuat Sohyun sangat senang

“benarkah? Aah, senangnya!” ujar Sohyun lalu melompat-lompat tak jelas sementara pegawai yang lain hanya menggeleng-geleng melihatnya.

Tak berapa lama datang seorang yeoja yang lumayan berumur. Dia menatap Yugyeom dan Sohyun yang masih lompat-lompat tak jelas.

“kau pacar Sohyun?” tanya yeoja tersebut. Yugyeom sedikit terkejut karena tak menyadari kehadiran yeoja tersebut berangkat dari duduknya dan menunduk memberi salam.

“annyeonghaseyo..” sapa Yugyeom. “apa kau pacar Sohyun?” “ye?”

Sohyun langsung berhenti melompat dan menatap yeoja di depannya. “eomma? Kenapa eomma berkunjung tidak bilang-bilang?” kaget Sohyun dan juga membuat Yugyeom kaget

Yeoja tersebut ternyata ibunya Sohyun sekaligus pemilik cafe Triple S ini.

“kau sendiri memakai dapur cafe tanpa persetujuan eomma..” ujar yeoja tersebut lalu kembali menatap Yugyeom. “pacarmu?” tanya ibu Sohyun kepada Sohyun.

“a-aniyo eomma!” jawab Sohyun gugup lalu berdiri di depan Yugyeom.

“hm.. Jarang sekali kau membawa seseorang ke dapur kalau bukan orang spesial untukmu..” ujar ibu Sohyun sambil memberikan senyuman jahil kepada anaknya dan Yugyeom, “eomma! Jangan berbicara seperti itu, ah!” ujar Sohyun agak malu dengan ucapan ibunya

Ibu Sohyun terkekeh dan mengelus kepada Sohyun pelan, “arasseo. Tapi kau harus jelaskan kepada eomma nanti..” ujarnya kemudian pergi meninggalkan Sohyun

Sohyun berbalik menghadap Yugyeom lalu mengatup kedua tangannya. “mian oppa. Eommaku memang sering seperti itu..” ujarnya

Yugyeom mengelus kepala Sohyun. “gwaenchana..”

‘deg’ jantung Sohyun berdetak hebat. Dia kemudian menunduk.

“ah, Sohyun-ah. Mau menemaniku jalan-jalan?” ajak Yugyeom. Sohyun menatap Yugyeom agak heran kemudian tersenyum, “eo. Sebentar ya, oppa, aku ganti baju dulu..” ujarnya kemudian berlari menuju loker

 

***

“oppa, kenapa tiba-tiba kau mengajakku jalan-jalan?” tanya Sohyun

“hanya saja..” jawab Yugyeom

Sohyun mendengus mendengar jawaban Yugyeom yang terus membawanya keliling-keliling tanpa mampir kemana pun

‘apa yang dipikirkan Yugyeom oppa ya?’ batin Sohyun

-bersambung-

 

I MISS MINGMING!!!!!

6 respons untuk ‘School Investigate CLUB! (Not a Detective Club): Case 7: Summer Break: 3 Days and 2 Night Vacation! 2

  1. lee haerin berkata:

    OMG ghaaaayy jangan bilang, tu bakal ade acara tembak tembakan? omaigat sakitnya tuh di sini *nunjuk dada* harus e ku yang ngasih kue tu ke gyeom huaaa T.T sorry ku terlalu fokus ke yugyeom jadi lupa apa yang terjadi sama seokmi dan…… /ku lupa name e/
    iya gue kangen. jadi recokin lo mulu. tapi i swear /nyanyi ala big nose/ itu nyek banget pas adegan yugyeom sama …. /gak mau inget cast cewe nya/ gue udah komen kan? ^.~

    • tebak ajalah :3
      cupcupcupcup *elus anis* hahaha -_- jahat! ><

      ahaha.. bagus dah kalo kangen tp jgn recokin mulu dah -_-
      hahhaha dasar elu mah.. iye makasih komennya cantik~ hahaha

  2. zhicho berkata:

    hai, aku reader lama tapi baru komen di sini. gak niat jd siders, tp kalo komen satu2 di tiap part (karena sekai baca aku 3 part) bakal lama. jd komen di sini aja hehe… bagus… cuma mau tanya aja, apa org yg marganya sama boleh pacaran? kan secara gak langsung sodaraan , kata org korea gitu

    tp gamasalah karena cuma fics dan ceritanya bagus.
    안녕하세요~ 저는 지초 입니다아아아아^^
    99년
    반갑습니다^^~

    • hai juga.. Huaaa.. makasih ya udah mau komeen *terharu*
      makasih^^

      wuah, kalo gitu saya sendiri ga terlalu ngerti. tp yg saya tau ada kok yg marganya sama itu menikah. dan setahu saya di korea jg walau marga sama tapi garis keturunan/klannya ada yang beda kayak misalnya marga Yoon klannya ada yang klan Papyeong Yoon dan ada Haepyeong Yoon dsb.^^

  3. Pita berkata:

    Hi min,ini aku lagi hehehe..jagajaga comment banyak biar mimin baca:D ceritanya seru bangeeet miin,upload ke wattpad dong:D aku yakin pasti banyak yg vote..dan plissss min lanjutin ceritanya^^ gomawo kalo mimin menerima saranku(?)

Tinggalkan Balasan ke dk1317 Batalkan balasan